Wawancara dengan Pendiri Tokopedia

Bikin Online Marketplace, atow mungkin boleh Omje bilang Online Mall, ga mudah, baik dari segi business developmentnya maupun web developmentnya. Harus direncanakan dengan baik dan matang. Apalagi kalo dalam konteks sekarang, Online Marketplace dah bejibun, ada dimana-mana, sampe Omje sendiri pusing milihnya. Ada Tokopedia, Tokobagus, Berniaga, Rakuten, Kaskus, dll.

(Note: kalo kata Om Wil mah, ada perbedaan antara web Online Marketplace dengan web Online Advplace, web jualan dan web iklan, coba baca wawancaranya)

Dari segi business development, OM itu harus lahir sebagai sebuah solusi dari praktek bisnis yang ada. Solusi buat pembeli dan solusi juga buat penjual. Kalo ga ada solusi yang ditawarkan, karakter bisnisnya nanti ga bakalan kuat.

Dalam konteks Tokopedia, kata Om Wil, web OM nya itu lahir sebagai solusi atas permasalahan bisnis online yang ada. Bagi penjual tokopedia merupakan solusi untuk menghemat biaya pembuatan toko online, karena buka lapak di tokopedia gratis. Dan menyederhanakan pekerjaan bikin toko online, karena buka lapak di tokopedia gampang, tinggal register, wis..tinggal pajang barang.

Sementara dari sisi pembeli, tokopedia merupakan solusi untuk menjawab permasalahan penipuan jual beli online yang sedang marak. Beli online di tokopedia aman, karena tokopedia memposisikan diri sebagai mediator. Kalo boleh omje bilang, jadi semacam rekening bersama gitu lah.

Itu dari segi business dev nya, sementara web dev nya, karena itu yg jadi concern omje :), ternyata Om Wil butuh waktu 6 bulan untuk ngebikin framework tokopedia, dari Januari – Juli 2009.

So, ada yang mau to reinvent the wheel? 🙂

Silahkan baca wawancara lengkapnya disini:

Keseriusan William Tanuwijaya Mengolah Tokopedia | NavinoT.

Balas